Assalamualaikum. ..
Sesungguhnya kebahagiaan kita akan terasa sempurna ketika kita sudah melakukan semua
kewajipan kita kepada Dzat Pencipta kita, dan kepada semua makhluk ciptaanNya; kepada
Allah dan kepada umat manusia. Sesungguhnya lidah memang tidak bertulang, mudah untuk
diperindah dan diperhalusi. Akan tetapi, yang paling sulit adalah mempraktikkan dalam bentuk
sifat-sifat yang terpuji dan tindakan-tindakan mulia yang dapat dijadikan sebagai teladan.
Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kalian melupakan diri (kewajipan)
kalian sendiri, padahal kalian membaca Al-Kitab (taurat)? Maka tidakkah kalian berfikir? (Al-Baqarah: 44)
Sesungguhnya orang yang menyuruh orang lain melakukan amar ma'ruf sementara dia sendiri
meninggalkannya, dan yang melarang orang lain melakukan kemungkaran sementara dia sendiri
melanggarnya, akan ditempatkan di dalam neraka. Kemudian dia berkeliling dengan isi usus yang
terburai seperti keldai yang mengelilingi alat penumbuk gandum. Maka para penghuni neraka
bertanya kepadanya mengapa ia juga binasa.
Jawapnya: "Saya menyuruh kalian melakukan yang ma'ruf namun saya sendiri tidak melakukannya
dan saya melarang kalian menjauhi yang mungkar namun saya sendiri melakukannya"
Wahai orang yang mengajarkan kebaikan
kepada orang lain
apakah engkau sendiri
telah mengerjakan hal yang engkau ajarkan itu?
Suatu hari seorang muballigh yang sangat terkenal, bernama Abu Mu'adz Ar-Razi berdiri
memberikan nasihatnya hingga menangis, dan para hadirin pun ikut menangis, kemudian
ia berkata:
Orang yang tidak bertaqwa
menyuruh orang lain untuk bertaqwa
sama halnya dengan tabib
yang mengubati orang lain
sedang dirinya sendiri sakit.
Dahulu ada seorang ulama salaf apabila hendak memerintahkan kepada orang lain untuk
bersedekah, terlebih dahulu ia bersedekah, baru kemudian memerintahkan kepada mereka
untuk bersedekah. Mereka pun memenuhi seruannya dengan sukarela.
Aku pernah membaca suatu kisah yang menceritakan bahawa dahulu pada kurun awal
penyebaran Islam, seorang muballigh ingin menyuruh orang lain untuk memerdekakan hamba
sahaya, kerana banyak hamba sahaya yang meminta kepadanya untuk menganjurkannya
kepada orang ramai. Langkah awal yang dilakukan adalah mengumpulkan dana pada waktu yang
cukup lama, kemudian baru memerdekakan seorang hamba sahaya, baru ia menyuruh. Langkahnya
kemudian diikuti oleh banyak orang, dan banyak hamba sahaya yang dimerdekakan.
Petikan dari Buku Jangan bersedih -Don't Be Sad (setelah kesulitan pasti ada kemudahan)
Karangan: Dr 'Aidh bin Abullah Al-Qarni, Perterjemah: Noraine Abu.
kenapa aku pilih bahagia?? kerana aku ingin berbahagia...aku juga ingin manusia di sekelilingku berbahagia....dan alangkah bahagianya jika seisi dunia ini bahagia...dan bayangkan betapa bahagianya kita jika kita dapat hidup dalam kebahagiaan yang hakiki...piece..;)
No comments:
Post a Comment